Home / Celebrities / Kontroversi MrBeast di Candi Maya, Ketika Warisan Budaya Dijadikan Konten

Kontroversi MrBeast di Candi Maya, Ketika Warisan Budaya Dijadikan Konten

0 0
Read Time:3 Minute, 24 Second

PANAHINFO – Kontroversi MrBeast di Candi Maya sedang menjadi sorotan dunia maya. Kali ini bukan karena aksi sosialnya yang luar biasa, melainkan karena video terbarunya yang memicu kemarahan otoritas Meksiko. Dalam unggahan berjudul “I Explored 2000 Year Old Ancient Temples”, sang YouTuber terekam menjelajah situs-situs arkeologi Maya yang dilindungi negara. Namun di balik visual menakjubkan dan popularitas kontennya, muncul tudingan serius: pelanggaran izin, eksploitasi budaya, dan komersialisasi warisan sejarah.

Video tersebut sempat menyedot lebih dari 60 juta penonton dalam hitungan hari. Namun ketenaran itu berubah menjadi polemik ketika Kementerian Kebudayaan Meksiko menyatakan bahwa beberapa adegan dalam video itu ditampilkan tanpa izin yang sah. Tuduhan pun bermunculan, mulai dari penyalahgunaan lokasi budaya hingga iklan terselubung produk pribadinya, Feastables.

Kontroversi MrBeast dan Tanggapan Pemerintah Meksiko

Kontroversi MrBeast di Candi Maya bermula dari ketidaksesuaian antara izin yang diberikan dan isi konten yang diunggah. Meski sang kreator disebut telah mendapatkan izin untuk pengambilan gambar dari INAH (Instituto Nacional de Antropología e Historia), lembaga tersebut menegaskan bahwa izin itu tidak mencakup penggunaan situs arkeologi untuk kepentingan promosi komersial.

Dalam video berdurasi hampir dua puluh menit tersebut, MrBeast menyisipkan adegan yang menampilkan camilan produksi perusahaannya, lengkap dengan narasi bahwa produk itu merupakan “snack yang disetujui oleh budaya Maya”. Tindakan ini sontak menuai protes. Pemerintah Meksiko, lewat INAH dan Kementerian Kebudayaan, langsung menggugat pihak produksi video, yakni Full Circle Media, atas pelanggaran perjanjian penggunaan situs bersejarah.

Presiden Claudia Sheinbaum bahkan menginstruksikan investigasi menyeluruh atas aktivitas MrBeast di lokasi tersebut. Pemerintah tak hanya meminta video itu ditarik, tapi juga menuntut kompensasi atas pelanggaran nilai sejarah yang terjadi.

MrBeast Klarifikasi Soal Video Candi Maya

Tanggapan dari MrBeast tidak datang dengan nada konfrontatif. Lewat akun media sosialnya, pria bernama asli Jimmy Donaldson ini menjelaskan bahwa seluruh proses produksi dilakukan dengan izin resmi dan didampingi oleh arkeolog profesional. Ia menyatakan bahwa niatnya hanya ingin memperkenalkan kekayaan budaya Maya kepada dunia dengan cara yang menarik dan visual yang memukau.

Namun pernyataan itu tidak mampu meredam kekecewaan publik, khususnya warga Meksiko. Beberapa tokoh adat dan aktivis kebudayaan menyebut konten tersebut sebagai bentuk eksploitasi budaya demi kepentingan pribadi. Mereka mempertanyakan bagaimana konten edukatif bisa bercampur dengan promosi produk dalam satu video yang diambil di situs sakral.

Tidak hanya itu, beberapa adegan dalam video juga dinilai dibuat-buat. INAH menyoroti adegan MrBeast memegang topeng kuno, turun dari helikopter di malam hari, hingga penggunaan cahaya terang di area yang biasanya dilarang untuk kegiatan malam. Semua itu dianggap melanggar etika pelestarian dan menimbulkan kesan bahwa situs budaya bebas dijadikan properti konten.

Respons Publik atas Video Kontroversial MrBeast

Meskipun kritik mengalir deras, tidak sedikit juga yang memberikan dukungan pada MrBeast. Gubernur Campeche, Layda Sansores, justru menyampaikan apresiasi atas kunjungan sang YouTuber ke wilayahnya. Ia menyebut bahwa video tersebut memberikan dampak ekonomi dan pariwisata yang signifikan bagi komunitas lokal.

MrBeast sendiri mengklaim telah memberikan bantuan sosial kepada warga sekitar, termasuk pembangunan sumur dan donasi untuk pengembangan penelitian arkeologi. Klaim ini dibenarkan oleh sejumlah tokoh lokal yang menyebut kedatangannya membawa manfaat nyata di luar sekadar konten hiburan.

Namun, perdebatan global tidak terhenti di situ. Banyak pihak mempertanyakan batasan etika antara pengaruh influencer dengan penghormatan terhadap warisan budaya. Apakah popularitas dapat menjadi pembenaran atas pelanggaran simbolik terhadap nilai-nilai sejarah?

Konten, Budaya, dan Moral di Era Digital

Kontroversi MrBeast di Candi Maya mencerminkan bagaimana konten digital kini menyentuh ranah yang lebih dalam: sejarah, warisan, dan identitas budaya. Di satu sisi, kehadiran kreator besar seperti MrBeast memang membuka jendela dunia kepada audiens muda yang mungkin sebelumnya tak peduli pada situs arkeologi. Namun di sisi lain, langkah-langkah pemasaran yang terlalu agresif bisa menimbulkan kerusakan persepsi, bahkan fisik, terhadap warisan yang seharusnya dilestarikan.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kolaborasi antara pemerintah, komunitas lokal, dan pembuat konten harus diatur dengan transparan. Legalitas bukan satu-satunya pertimbangan. Etika, rasa hormat, dan kepentingan jangka panjang budaya lokal juga tak kalah pentingnya.

Penutup
Apakah MrBeast bersalah secara hukum atau hanya korban dari ketidakjelasan aturan antarnegara, publik akan terus menilai dari berbagai sisi. Yang pasti, video yang seharusnya menjadi bentuk apresiasi kini berubah menjadi batu ujian tentang bagaimana budaya dan digital bertemu — kadang tidak dengan cara yang tepat.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %