Gaji (salary) adalah pembayaran sekaligus tetap reguler biasanya dibayarkan kepada karyawan setiap bulan. Perusahaan tidak membayar itu berdasarkan jam kerja atau output yang dihasilkan. Melainkan, mereka membayar secara rutin setiap bulan dan pada nominal tetap sesuai dengan kontrak kerja. Sehingga, misalnya, ketika karyawan beberapa kali mangkir, mereka tetap memperoleh pembayaran yang sama.
Gaji biasanya naik setahun sekali, ditentukan setelah evaluasi kinerja karyawan. Dan selama tahun berikutnya, karyawan akan menerima nominal yang lebih tinggi setiap bulan, sesuai gaji yang baru.
Mengenal Gaji
Perusahaan dan karyawan menyepakati gaji ketika kontrak kerja ditandatangani. Itu mewakili kompensasi yang dibayarkan oleh perusahaan setiap bulan kepada karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan yang dilakukan.
Kompensasi ke karyawan bergaji tidak tergantung pada total jam kerja atau unit yang diproduksi oleh karyawan. Sehingga, ketika mereka tidak masuk kerja, mereka tetap menerima pembayaran. Kemudian, karyawan bergaji biasanya memiliki fasilitas tunjangan yang lebih baik daripada pekerja berupah.
Karyawan bergaji menerima pembayaran melalui transfer ke rekening bank mereka. Itu tidak seperti upah, yang mana mungkin melibatkan penyerahan secara tunai oleh staff perusahaan ke pekerja.
Terakhir, perusahaan biasanya akan secara berkala merevisi gaji, biasanya setahun sekali. Mereka mengevaluasi kinerja karyawan dalam satu tahun terakhir. Jika karyawan menunjukkan kinerja yang baik, mereka memutuskan untuk menaikkan gaji. Sehingga, di tahun berikutnya, karyawan menerima bayaran yang lebih tinggi setiap bulan.
Apa saja faktor yang mempengaruhi gaji?
Gaji adalah umum untuk pekerjaan kerah putih seperti pegawai kantor. Itu bervariasi antar industri, kelompok keahlian dan posisi di perusahaan. Misalnya, beberapa industri menawarkan gaji yang lebih tinggi daripada yang lain karena melibatkan risiko yang tinggi atau membutuhkan keahlian yang spesifik. Kemudian, itu juga bervariasi antar posisi di dalam perusahaan, di mana posisi lebih tinggi menawarkan gaji yang lebih banyak. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi gaji:
1. Pengalaman
Karyawan yang lebih berpengalaman dianggap lebih efektif dalam pekerjaan. Sehingga, mereka lebih produktif dan, oleh karena itu, biasanya menerima bayaran yang lebih tinggi.
Kemudian, ketika karyawan bergaji pindah ke perusahaan lain, pengalaman membuat mereka memiliki posisi tawar yang lebih tinggi daripada yang kurang berpengalaman seperti lulusan baru. Sehingga, lebih mungkin mereka menerima gaji yang lebih tinggi.
2. Usia
Faktor ini biasanya dianggap sebagai proxy terhadap pengalaman. Karyawan yang lebih tua seringkali dianggap memiliki pengalaman yang lebih matang. Sehingga, mereka lebih mungkin menerima kompensasi yang lebih tinggi.
3. Pendidikan
Pendidikan mempengaruhi pengetahuan, kemampuan dan keterampilan karyawan. Mereka yang memiliki pendidikan lebih tinggi dianggap lebih baik. Disamping itu, mereka juga telah menginvestasikan lebih banyak uang dan waktu untuk mengejar pendidikan untuk mengembangkan diri. Sehingga, mereka seringkali menerima bayaran yang lebih tinggi daripada mereka yang berpendidikan lebih rendah.
Misalnya, lulusan sarjana akan menerima bayaran yang lebih tinggi daripada lulusan sekolah menengah atas. Begitu juga, mereka yang lulusan master menerima bayaran yang lebih tinggi daripada sarjana.
Dari universitas mana karyawan lulus adalah faktor lain yang mempengaruhi. Mereka yang lulus dari universitas bergengsi lebih mungkin untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi daripada mereka yang lulus dari universitas kurang terkenal. Begitu, juga, di negara berkembang seperti di Indonesia, lulusan universitas luar negeri seringkali lebih dihargai daripada lulusan universitas domestik.
4. Kemampuan dan keterampilan
Karyawan yang terampil menerima gaji yang lebih tinggi karena mereka lebih produktif. Mereka bisa berkontribusi lebih banyak ke perusahaan daripada yang kurang terampil.
Kemudian, faktor yang dipertimbangkan adalah sertifikat profesional, seperti Chartered Financial Analyst (CFA), Certified Public Accountant (CPA) dan Financial Risk Manager (FRM). Sertifikat semacam itu merupakan pengakuan formal atas kemampuan dan keterampilan,mereka di bidang terkait. Sehingga, karyawan memegang sertifikasi atau lisensi profesional dapat memperoleh penghasilan lebih banyak daripada yang lain.
5. Sektor industri
Beberapa industri menawarkan rata-rata bayaran yang lebih tinggi daripada industri lainnya. Misalnya, perusahaan di industri kesehatan, teknologi informasi dan keuangan mungkin membayar lebih banyak daripada perusahaan seperti industri makanan cepat saji.
Jenis- Jenis Gaji karyawan dan cara menghitungnya
Gaji adalah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Berikut Jenis- Jenis Gaji karyawan dan cara menghitungnya :
1. Gaji Bersih
Perlu diketahui bahwa gaji atau upah pokok seorang karyawan dapat ditingkatkan dengan pembayaran komisi, pembagian laba, atau penyesuaian biaya hidup. Banyak perusahaan membayar bonus tahunan kepada para karyawannya sebagai tambahan terhadap gaji pokok. Jumlah bonus seringkali dihitung berdasarkan beberapa ukuran produkstivitas seperti penjualan dan laba perusahaan.
Pembayaran bisa dilakukan secara tunai atau transfer ke rekening karyawan. Bisa juga dilakukan dalam bentuk saham, fasilitas rumah, mobil, atau tunjangan lainnya. Secara umum, bentuk pembayaran tidak berpengaruh pada perlakuan terhadap gaji dan upah oleh perusahaan maupun karyawan.
Cara menghitung gaji bersih adalah Gaji kotor dikurangi dengan gaji potongan.
2. Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan imbalan dasar yang wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja menurut tingkat dan jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasar kesepakatan. Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003, besaran gaji pokok minimal 75 persen dari upah pekerja yang terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan tetap.
Gaji pokok karyawan merupakan bagian dari struktur dan skala upah yang ditetapkan oleh perusahaan secara proporsional sesuai golongan jabatan–dari nominal terkecil untuk pekerja paling rendah hingga nominal terbesar untuk jabatan tertinggi.
3. Gaji Lembur
Dalam menghitung gaji lembur sudah ada peraturanmengenai hal ini. Peraturan yang mengatur gaji lembur adalah Pasal 1 ayat 1 Peraturan Menteri no.102/MEN/VI/20014).
Cara menghitung gaji lembur sama halnya dengan hitungan gaji tengah bulan yang memakai hitungan mengacu pada jam kerja.
Gaji pokok merupakan imbalan dasar yang wajib dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja menurut tingkat dan jenis pekerjaan yang besarnya ditetapkan berdasar kesepakatan. Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003, besaran gaji pokok minimal 75 persen dari upah pekerja yang terdiri dari gaji pokok ditambah tunjangan tetap.
Gaji pokok karyawan merupakan bagian dari struktur dan skala upah yang ditetapkan oleh perusahaan secara proporsional sesuai golongan jabatan–dari nominal terkecil untuk pekerja paling rendah hingga nominal terbesar untuk jabatan tertinggi.
Jadi seperti itulah sekiranya menghitung gaji-gaji karyawan kamu. Ribet banget gasih? Membuang-buang waktu kamu, padahala pekerjaan kamu bukan hanya mengurusi gaji karyawan, tetapi absensi, reimbursement, dan juga perekrutan karyawan baru.
Maka dari itu kami memberikan kamu solusi mudah dalam hal penggajian, yaitu aplikasi penggajian karyawan Talenta by Mekari. Dengan Talenta by Mekari kamu akan lebih mudah bekerja, karena dengan satu genggaman saja kamu sudah bisa memberikan gaji pada karyawan kamu sesuai dengan statusnya. Yuk beralih ke Talenta by Mekari dan tinggalkan cara lama yang memakan waktu kamu!